Sabtu, 14 November 2009

Prabowo Menyesal Tak Kudeta pada 1998

JAKARTA - Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku sempat menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada pada tahun 1998. Ketika itu, situasi negara kacau akibat aksi aksi penjarahan dan aksi menuntut Presiden Soeharto mundur dari kekuasaan. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo yang saat itu mememang kendali pasukan Kostrad tidak jadi melakukannya.
"Kenapa saya tidak jadi kudeta? Karena saya percaya pada demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan ikuti sistem (demokrasi) ini untuk menjadi pemimpin nasional," kata pensiunan jendral bintang tiga itu saat bertemu blogger di Kafe Amigos, Jakarta, Selasa (31/3) lalu.
Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan siap menempuh sistem ini. "Ini satu-satunya jalan yang terbaik," katanya. Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan melaksanakan pemilu. "Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi," katanya.
Untuk itu, Prabowo mengajak seluruh elit politik untuk menyelesaikan segala persoalan demokrasi dengan kotak suara. "Jika tidak, maka tujuan dilaksanakan di jalanan dengan kekerasan, dan kita pernah mengalaminya pada tahun 1998 lalu," kata mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD itu.
Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan kecurangan dalam pemilu ini.
Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai sekarang. "Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan?" kata putra bungsu ekonom terkemuka almarhum Prof Sumitro Jojohadikusumo itu. (Cok/Net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar