Minggu, 15 November 2009

Pilpres 2009: SBY-Budiono Berpotensi Terjungkal di Putaran Pertama

JAKARTA — Ternyata tidak satu pun hasil survei yang bisa menjamin pasangan calon presiden-calon wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dapat melenggang meraih kursi RI-1 dan RI-2 hanya dengan satu kali putaran pemilu presiden. Bahkan jika nanti pasangan SBY-Budiono terjebak untuk terus-terusan sibuk menangkis dan melemparkan isu-isu, pasangan ini berpotensi terjungkal di putaran pertama.
Sebab, berdasarkan Undang Undang (UU) Pemilihan Presiden, pasangan yang menang satu putaran, selain harus meraih suara 50 persen plus satu, juga harus memperoleh 20 persen suara di 17 provinsi. "Dari sisi metodologi, tidak ada satu pun lembaga survei yang memastikan kemenangan SBY-Boediono menang di 17 provinsi lebih. Sampelnya tidak ada yang bisa mewakili populasi nasional," ujar Juru Bicara JK-Win, Indra Jaya Piliang dalam sebuah diskusi politik di Jakarta, Senin (15/6) lalu.
Menurut Indra, lembaga survei tidak punya alat ukur apakah di 17 provinsi itu suara SBY-Boediono unggul dan tersebar. "Saya ragu apakah SBY-Boediono bisa unggul di Indonesia bagian timur, seperti Nusa Tenggara, Maluku, Gorontalo, Papua, Papua Timur, dan lainnya. Belum lagi di daerah-daerah berbasis PDIP, seperti Bali dan Kalimantan Tengah," ujarnya.
Indra menambahkan, saat ini pasangan SBY-Boediono sibuk menangkis isu-isu neoliberal, dan lainnya, yang membuat tingkat keterpilihan pasangan Jawa tersebut semakin menukik. Jika isu-isu lainnya terus digelontorkan hingga menjelang pilpres mendatang, kata Indra, pasangan tersebut bahkan berpotensi terhempas di putaran pertama.
Sementara itu, Calon presiden Megawati Soekarnoputri tidak yakin pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) akan berlangsung satu putaran. Dalam orasinya di Lapangan Senaman Mentikai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (15/6) lalu, Mega dalam pidato tanpa teks mengatakan, pilpres satu putaran menyatakan wacana satu putaran adalah sebuah kesombongan.
"Ada yang katakan pemilu akan berjalan satu putaran. Seolah-olah tidak ada lawannya, saya katakan sombong sekali orang ini. Padahal, ada 3 pasang calon dan saya lebih yakin lebih demokratis pilpres berlangsung 2 putaran. Lalu, mereka naikkan 70 persen, itu dari mana datangnya? Olahraga lompatan saja, harus berlatih setiap hari. Sekarang tanpa latihan bisa 70 persen, itu datangnya dari mana?" kata Megawati.
Mega kemudian menyatakan keyakinannya, bila memang dikehendaki Allah SWT, maka dirinya bisa kembali menjadi presiden. "Bagi saya hal itu (presiden) bukanlah hal yang baru. Kalau diizinkan Allah SWT, itu bisa terjadi. Saya adalah perempuan pertama yang bisa duduk jadi presiden. Baru saya yang menjadi presiden. Bisa menunjukkan, bisa bersaing kepada laki-laki," ungkapnya lagi.
Dalam orasi politiknya di depan ribuan massa pendukungnya, Megawati berjanji akan melakukan moratorium hutan bila terpilih kembali. Megawati mengklaim, saat dirinya menjadi presiden menggantikan Gus Dur, dirinyalah yang memelopori moratorium hutan. "Tidak seperti sekarang, hutan ditebang. Dalam menata lingkungan yang baik berdampak pada kesejahteraan rakyat. Kalau saya terpilih lagi, saya akan lakukan moratorium hutan lagi. Saya akan lihat, siapa sebetulnya bertanggung jawab," pungkasnya. (Cok/Net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar