Sabtu, 05 Desember 2009

Dinkes Kota Sukabumi Antisipasi Penyebaran HIV/AIDS

SUKABUMI - Waspadalah, adanya penyakit tidak hanya karena ada kelalaian tapi juga karena ada niat untuk mencari penyakit. Prevalensi penyakit yang sangat menyayat hati kini makin merebak dan mengkahawatirkan. Betapa tidak, pada rentang waktu tahun 2009 ini di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 24 orang bayi dibawah umur lima tahun (Balita) dinyatakan suspect atau diduga menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang bakal menular menjadi penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Juga masih di Kota Sukabumi, temuan baru tahun 2009 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terdapat sebanyak 40 kasus indikasi HIV/AIDS dari 357 jumlah total penderita penyakit HIV/AIDS. Bahkan sepanjang tahun 2009 ini, satu dari puluhan bayi tersebut telah meninggal dunia karena penyakit HIV/AIDS. “Sampai sekarang puluhan bayi tersebut mendapatkan perhatian serius kita dari tim medis, bayi-bayi itu akan kami pantau terus hingga dewasanya nanti” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Boyke Priyono, Selasa (17/11) lalu.
Langkah yang diambil Dinas Kesehatan ini, kata Boyke, diharapkan mampu memperlambat penyebaran virus HIV. Pasalnya, kata Boyke, puluhan bayi tersebut masih dinyatakan suspect sehingga belum dipastikan terkena HIV/AIDS, sedangkan ibu dari puluhan bayi yang suspect tersebut telah lebih dahulu dinyatakan positif terkena HIV/AIDS. “karena penularan virus lebih cepat terutama dari ibu kepada anak kandungnya” terang Kepala Dinkes Boyke Priyono.
Lebih jauh, Boyke mengatakan, yang dikhawatirkan terhadap balita yang suspect HIV/AIDS tersebut jika mengalami penurunan kondisi kesehatanya. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi salah satu indikasi balita tersebut menderita penyakit HIV/AIDS. “Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi kasus kematian” imbuhnya.
Sementara itu menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih, terkuaknya fakta terhadap Balita yang dinyatakan suspect atau terindikasi menderita penyakit HIV?AIDS tersebut berawal dari hasil survei dan informasi yang dilakukan Komunitas Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). “Survei biasanya dilakukan kepada orang yang beresiko tinggi terkena penyakit HIV/AIDS seperti wanita tuna susila (WTS), narapidana, pengkonsumsi narkoba dan ibu hamil” tegas Rita.
Rata-rata balita yang diduga menderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi baru berusia diantara 1 hingga 5 tahun. Jika seseorang tertular virus saat dewasa, lanjut Kabid P2PL, maka penyakit tersebut akan berkembang menjadi AIDS dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun, sedangkan untuk anak-anak dengan daya tahan tubuh belum sempurna maka biasanya dalam setahun saja HIV sudah berubah menjadi AIDS. Dinkes Kota Sukabumi, kata Rita, sudah memberikan penanganan yang maksimal terhadap puluhan bayi tersebut yakni diantaranya dengan memberikan Anti Retro Viral (ARV) pada puluhan bayi itu. "Selain itu, untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Sukabumi pihaknya akan menggencarkan upaya sosialisasi dan seminar tentang penyakit HIV/AIDS," tegasnya. (Hakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar