Sabtu, 05 Desember 2009

Oknum Pemungli Dana PUAP di Pandeglang Akan Diseret ke Polisi

PANDEGLANG — Menyusul pemberitaan di sebuah Surat Kabar terkait adanya beberapa oknum mengaku sebagai Kordinator LSM dan Wartawan Pandeglang yang ditengarai telah melakukan pungli kepada sejumlah Ketua Gapoktan (gabungan kelompok tani) penerima Dana PUAP di tiga Kecamatan, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Pandeglang H.Drh.Cahyan Sopyandi M.Si merasa geram dan berjanji akan melaporkannya kepada pihak berwajib.
Seperti diberitakan JURNAL METRO sebelumnya (edisi 38/Tahun II), pegawai PPL (petugas penyuluh lapangan) Kecamatan Cadasari, Bay alias Beben dan PPL Kecamatan Keroncong, Asep, menyebutkan bahwa ada oknum yang mengaku kordinator LSM atau wartawan berinisial Awg dan Us meminta sejumlah uang kepada 4 Ketua Gapoktan di Kecamatan Cadasari dan 2 Ketua Gapoktan di Kecamatan Keroncong, masing-masing dari setiap Ketua Gapoktan sebesar Rp.5 Juta.
Begitu pula sesuai yang dilaporkan Ketua OKP Pemuda Pancasila, Aap Aptadi melalui pesan singkat kepada wartawan JURNAL METRO, bahwa di Kecamatan Sumur, ada 3 desa yaitu Kerta Mukti, Tamanjaya, dan Desa Ujung Jaya, masing-masing Ketua Gapoktannya dipinta oleh oknum sebesar Rp.20 Juta. “Dengan telah keluarnya dana PUAP, di Kecamatan Sumur ada 3 desa, Kerta Mukti, Taman Jaya, Ujung Jaya, masing-masing Gapoktan hanya menerima Rp.80 Juta” demikian bunyi SMS yang dikirimkan Aap.
Sementara Kepala Distanbun Cahyan menyatakan tak pernah menginstruksikan kepada bawahannya untuk melakukan hal tersebut (meminta jatah kepada para Ketua Gapoktan-red). "Dan kalau ada oknum yang melakukan hal itu, maka sebaiknya Ketua Gapoktan segera melaporkannya kepada aparat penegak hukum, dan kami pun sama akan melaporkannya ke Polres Pandeglang, agar kasus tersebut segera diusut," ujar Cahyan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini.
Masih kata lelaki yang berpenampilan kalem itu, PUAP adalah program usaha agrobisnis pertanian yang dicanangkan pemerintah pusat dengan dialokasikan dana sebesar Rp.100 Juta untuk setiap masing-masing kelompok tani yang tersebar di 32 kecamatan atau terdiri 116 Gapoktan di wilayah Kabupaten Pandeglang, dengan demikian anggaran seluruhnya dari APBN yang digelontorkan ke Pandeglang sebesar Rp.1,6 Milyar.
Tujuannya kata Cahyan, adalah untuk mencetak agar para petani bisa mandiri serta tidak lagi terjerat para tengkulak. Selain itu, para petani juga dididik tentang bagaimana cara memanage keuangan sendiri, sehingga dana dari pemerintah itu bisa terus bergulir dan memperkuat basis ekonomi kerakyatan, bahkan bisa saja mereka mengarah untuk membentuk koperasi demi kemajuan dan kesejahteraan para petani itu sendiri.
“Setelah ketahanan ekonomi di tingkat para petani nantinya dapat dirasakan, selanjutnya mereka harus bisa mempertahankannya, kemudian mereka akan terus mengembangkan hasil pertaniannya tentang berbagai komditi pertanian, baik kwalitas mau pun kwantitasnya, sehingga di negara kita ini, pata petaninya semakin sejahtera seperti yang terjadi di negara-negara maju contohnya di Jepang," pungkasnya. (Sep)

1 komentar:

  1. di desa dalembalar kecamatan cimanuk justru para petani yang ada dalam kelompok tani tidak tau bahwa mereka mendapatkan bantuan..,pengelolaannya tidak transparan..,jika instansi terkait mau sidak usahakan jangan sama ketua gapoktannya..,sama saja bohong, coba tanya langsung ke petani,bahkan tidak dipublikasikan kepada masyarakat untuk bantuan PUAP tahun 2009

    BalasHapus