Senin, 08 Februari 2010

Bupati Bogor Diminta Mencopot Kepala SKPD Berkinerja Buruk

BOGOR - Satu tahun memimpin daerah Kabupaten Bogor (2009 - 2010), kinerja Bupati Rachmat Yasin dinilai sejumlah kalangan masyarakat cukup baik. Namun tidak demikian dengan kinerja jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau dinas/badan dan kantor di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor. Cukup banyak SKPD yang mendapatkan nilai kurang baik alias buruk kinerjanya, diantaranya Dinas Energi, Sumber Daya dan Mineral (DESDM) Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan.
Direktur Eksekutif LSM KOMPASKN Bogor Raya, Muh Rico Pasaribu dan Ketua LSM KOMPAK, Sunandar, secara senada mengatakan, laju Bupati Yasin yang energik ternyata tidak diimbangi oleh pejabat di dinas. DESDM contohnya, di 2009 lalu tak juga mampu mengendalikan keberadaan lokasi pertambangan liar dan juga lokasi tambang yang berada diatas lahan konservasi, seperti galian pasir, batu dan galena di Kabupaten Bogor. Padahal, dari informasi masyarakat dan yang diberitakan media cetak, banyak sekali bermunculan tambang liar yang merusak lingkungan.
"Namun entah kenapa, DESDM dibawah kepemimpinan Bapak Kusparmanto tidak mampu meminimalisir lokasi galian liar tanpa ijin. Seperti di Rumpin, Tamansari, Cigudeg, Sukamakmur dan Tanjungsari. Galian tanpa ijin itu bukan hanya merugikan pemerintah daerah, tetapi juga telah merusak lingkungan. Tapi sampai saat ini, tak satupun galian liar yang meresahkan masyarakat ditutup, jadi sangat jelas bahwa Bapak Kusparmanto telah gagal memimpin DESDM," ujar Rico.
Sunandar bahkan lebih keras bersuara, ia mengecam kinerja DESDM yang dinilainya cenderung melakukan pembiaran terhadap keberadaan penambangan liar yang telah mencemari sekaligus merusak lingkungan. Satu bukti temuan LSM KOMPAK, tambahnya, ada tambang galena diatas bukit Cirangsad, Kec.Cigudeg, berdampak negatif terhadap masyarakat Kp.Rangganis, Desa Cinta Manik yang bermukim dibawah bukit.
"Apakah tambang itu memiliki tinjauan Amdalnya dan kenapa DESDM memberikan ijin operasi tambang di situ? Apa DESDM tidak peduli atau pura-pura cuek kalau warga di bawah bukit terancam longsor? Selain itu, cukup banyak tambang galena di wilayah Bogor Barat yang telah merusak lingkungan, tetapi DESDM berdiam diri padahal sebenarnya sudah tahu. Bupati harus meminta penjelasan Kepala DESDM Kusparmanto dan jajarannya, atau LSM yang akan bertindak," tegas Sunandar.
Sementara di sektor pertanian, Rico mencatat bahwa sepanjang 2009 lalu tak ada satupun prestasi atau gebrakan yang mampu dibuat oleh Dinas Pertanian (Distan) dalam rangka mendorong produktifitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Demikian pula di sektor kesehatan, kata Rico, program pelayanan kesehatan oleh dinas teknis ternyata tidak menyentuh dan kurang dirasakan oleh masyarakat luas.
"Distan contohnya, tak mampu mengaplikasikan visi dan misi Bupati tentang revitalisasi pertanian. Selain itu, Distan juga tak pernah mempublikasikan program dan kegiatannya dalam meningkatkan produktifitas serta kesejahteraan petani. Soal bantuan alat pertanian dan modal PUAP, tidak ada progressnya. Kalau ada program, mana bukti konkritnya?," tegas Rico kepada JURNAL METRO, Senin (18/1).
Mengenai kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes), Rico menyatakan pihak Dinkes sangat tertutup sehingga tak satupun program Dinkes di tahun 2009 yang diketahui oleh publik. "Saya mencatat ada banyak kasus wabah penyakit dan warga miskin yang tak mampu mengobati penyakit karena minimnya sarana-prasarana kesehatan dan juga ditambah tak ada upaya jemput bola dari Dinkes. Kami pun menerima informasi bahwa banyak sekali Posyandu yang tidak menerima bantuan APBD dari Dinkes, ini harus diklarifikasi Dinkes," imbuhnya.
Terkait dengan rendahnya kinerja anak buahnya, Rico dan Sunandar mengharapkan sikap tegas Bupati Rachmat Yasin, yaitu dengan mengevaluasi kinerja DESDM, Distan dan Dinkes. Evaluasi itu penting dilakukan guna menyukseskan program Bupati yang telah dicanangkannya pada awal masa kepemimpinannya. "Buat apa mempertahankan kepala SKPD yang tak becus dan kurang mampu menyesuaikan langkah dengan Bupati? Jadi saya kira, pencopotan jabatan merupakan keputusan terbaik," ujar Rico. (Arthur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar