Senin, 08 Februari 2010

Perpanjangan Jabatan Direktur RSUD Cibinong Dikecam

BOGOR - Keputusan Bupati Bogor Rachmat Yasin memperpanjang masa jabatan dr. Julianti Julia sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, dikritik sejumlah kalangan. Hal itu mengemuka lantaran tidak dibuka secara transparan apa alasan memperpanjang jabatan Julianti yang sudah memasuki masa pensiun. Bahkan, kalangan LSM menilai perpanjangan jabatan Julianti cenderung menghambat regenerasi pejabat di lingkungan RSUD dan Dinas Kesehatan.
Anggota Komisi A DPRD Kab.Bogor dari Fraksi PKS, Wasto Sumarno dan Koordinator Koalisi LSM Bogor Raya (KLBR) H.Aminuddin, menilai diperpanjangnya masa jabatan Julianti cenderung mengesankan bahwa tak ada pejabat di lingkungan RSUD Cibinong dan Dinas Kesehatan yang layak menggantikan Julianti, sosok yang terkenal sebagai "pejabat yang tak tergantikan" itu.
"Padahal sebenarnya ada, bahkan cukup banyak pejabat yang pantas menjabat Direktur RSUD Cibinong. Tapi entah kenapa Bupati memperpanjang masa jabatan Ibu Julianti yang sudah masuk masa pensiun. Ini semestinya dijelaskan, sebab publik kan ingin tahu apa alasan Pak Bupati. Selain itu, perpanjangan itu saya kira dapat menghambat regenerasi pejabat," ucap Wasto.
Sementara itu, Aminuddin, menilai saat ini cukup banyak pejabat eselon III di RSUD, Dinas Kesehatan atau RSUD lainnya yang kompeten dan sudah layak menduduki kursi direktur. Terlebih lagi, secara umum keberhasilan RSUD dalam memberikan layanan kepada masyarakat tak bisa dikatakan sangat baik. "Prestasi Ibu Julianti saya kira biasa-biasa saja kok, tak terlalu istimewa. Tapi jabatannya malah diperpanjang," ucapnya.
Aminuddin membandingkan dengan posisi Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, di mana M Lukman (Kadis yang lama, Red) memasuki pensiun sama dengan Julianti. Namun Bupati menggantinya walau muncul wacana dari internal dinas agar masa jabatan M Lukman diperpanjang. "Kalau ingin memperbaiki kualitas pelayanan, tentunya bupati juga harus memperlakukan hal yang sama kepada Direktur RSUD Cibinong, ganti yang pensiun dengan sosok yang lebih fresh dan inovatif," imbuhnya.
Dalam kaitan itu, diperoleh informasi bahwa diperpanjangnya masa jabatan Julianti konon karena adanya intervensi dari salah seorang pengurus partai politik DPD Provinsi Jawa Barat dan juga dukungan tak tertulis dari Sekretaris Daerah Nurhayanti. "Informasinya sih perpanjangan masa jabatan Ibu Julianti ini karena ada intervensi dari petinggi parpol dan juga unsur kedekatan dia dengan Sekretaris Daerah," ungkap seorang sumber di lingkungan Pemkab.
Sayangnya, ketika hal ini hendak dikonfirmasikan pada Sekda Nurhayanti, ia tak berkenan untuk menemui JURNAL METRO. Menurut salah satu stafnya, Sekda Nurhayanti sedang sibuk dengan tugas-tugasnya. Ketika dihubungi melalui telepon, terdengar nada sambung namun tak diangkat. Demikian juga SMS (pesan singkat) yang dikirim ke telepon selulernya, tak pernah direspons atau dibalas. (Arthur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar