Senin, 08 Februari 2010

Mahasiswa Ultimatum SBY

JAKARTA - Setelah sekian lama gerakan mahasiswa redup dan seakan bungkam menyikapi jalannya penyelenggaraan negara, kini kelompok mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi 30 Kampus tampil dengan agenda mengkritisi sekaligus menentang pemerintahan Presiden SBY. Aliansi mahasiswa ini berkumpul di Kampus STIE & STMIK Jayakarta, Jl.Raya Salemba-Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2010), untuk menyampaikan pernyataan sikap terhadap Presiden SBY yang dinilai tidak sukses selama memimpin negara.
Selain itu, kelompok mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah Jabodetabek dan Banten ini, mengeluarkan ultimatum agar Presiden SBY dan Wakil Presiden Budiono segera mundur dari jabatannya jika tidak dapat menyelesaikan skandal Bank Century sebelum batas waktu 100 hari pemerintahannya. SBY juga dinilai telah gagal dalam memimpin Indonesia selama ini. Banyak persoalan dinilai tidak menghasilkan ada kemajuan, mulai dari persoalan sosial, keadilan hukum dan pemberantasan korupsi.
"SBY tidak bisa memimpin negara ini, karena itu SBY harus mundur atau kami turunkan secara paksa," teriak salah seorang mahasiswa yang mengenakan almamater biru. Puluhan mahasiswa yang berkumpul di dalam kampus STIE & STIMK Jayakarta, memakai jaket almamaternya yang berbeda warna. Mereka mengenakan jaket kuning, coklat, biru, hijau, merah, dan berteriak "Hidup Mahasiswa!" setiap usai orasi.
Tidak ada spanduk atau tulisan apapun yang mereka bawa. Mereka juga mengatakan telah membentuk kekuatan besar untuk menjatuhkan pemerintahan jika tuntutannya tidak dipenuhi. Menurut mereka, pemerintahan SBY-Budiono gagal dalam menyelesaikan masalah seperti persoalan sosial tsunami Aceh, keadilan hukum dalam kasus pembunuhan Munir, pemberantasan korupsi, kriminalisasi KPK, dan mega skandal Bank Century.
"Sejak tahun 2004 SBY memimpin, kami tidak melihat kesuksesan," ujar Anton Cornelo, seorang mahasiswa Universitas Krisna Dwipayana. Sekelompok mahasiswa tersebut mengaku berasal dari Jabodetabek yang terdiri dari beberapa kampus di Jakarta dan Banten seperti UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Trisakti, IISIP, YAI, BSI, Interstudy, Universitas Sahid, Universitas Jayabaya, Universitas Borobudur, dan UNTIRTA Banten.
Anton menambahkan, bahwa massa Aliansi 30 kampus siap untuk menggelar aksi besar-besaran pada 28 Januari mendatang. Sebanyak 10 ribu mahasiswa akan mengepung Istana untuk menurunkan SBY-Boediono jika pemerintah tak juga menuntaskan skandal Bank Century. "Sekitar 10.000 orang yang nanti siap turun. Tanggal 28 Januari kita akan duduki Istana untuk turunkan paksa SBY-Boediono," ujar Anton.
Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk melakukan revolusi. Anton meminta agar seluruh eleman mahasiswa dapat menyatukan kekuatan dan menjadikan tanggal 22-28 Januari sebagai tanggal hitam dalam kalender bangsa. "Menjelang tanggal 28 (Januari), akan ada aksi tiap-tiap kampus tanggal 22-24 Januari dan aksi besar-besaran bersama jaringan kampus tanggal 25. Setelah itu pendudukan Gedung DPR dan Istana tanggal 28," jelasnya.
Aksi ini, bukan hanya diikuti oleh mahasiswa namun juga oleh rakyat. "Kita minta seluruh kekuatan rakyat untuk sama-sama terlibat," pintanya. Anton juga menegaskan jika gerakan mereka murni dari kampus. "Gerakan ini bukan sekedar kerumunan dan tidak ditunggangi dari parpol, murni dari mahasiswa," ucap mahasiswa Unkrisna itu. (Cok/John)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar