Senin, 08 Februari 2010

Dua Kubu Konflik, DPP Tunda Konfercab PDIP Kabupaten Bogor

CIBINONG - Menyusul konflik internal di kepengurusan DPC Kabupaten Bogor, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengintervensi dengan memutuskan penundaan Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP Kabupaten Bogor yang sedianya dilaksanakan pada Minggu (17/01) lalu. Dengan demikian, kubu kandidat ketua Bambang Gunawan kini berada diatas angin.
Konfercab tersebut ditunda sampai pihak DPP berhasil menuntaskan verifikasi terhadap hasil pleno Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kabupaten Bogor pada awal Januari lalu. Pengunduran Konfercab yang akan memilih ketua DPC PDIP Kab.Bogor yang baru ini diberitahukan dalam surat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tertanggal 7 Januari 2010 yang diterima panitia Konfercab pada tanggal 14 Januari lalu.
“Konfercab PDIP dimundurkan terkait adanya surat dari DPP PDIP untuk melakukan verifikasi terhadap hasil pleno PAC PDIP di enam kecamatan. Untuk tanggal pelaksanaan Konfercab, akan dijadwal ulang,” kata ketua Panitia Konfercab Indra Sindya Laksmana kepada wartawan, akhir pekan lalu. Indra juga mengakui pihaknya merasa ada intervensi dari DPP PDIP terhadap hasil pleno PAC PDIP.
Pasalnya, pihaknya sudah melaksanakan rapat pleno PAC sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh DPP PDIP. Namun ternyata, aturan tersebut dikalahkan oleh laporan PAC yang tidak puas dengan proses dan hasil pleno yang menghasilkan kemenangan untuk calon ketua Karyawan Faturrahman tersebut. “Masyarakat tahu bahwa DPP melakukan intervensi,” tandas Indra.
Konflik internal di DPC PDIP Kab.Bogor ini, terjadi setelah kubu calon ketua Bambang Gunawan yang didukung oleh Wakil Ketua DPC PDIP Bayu Syah Johan dan sebagian besar pengurus PAC menolak hasil rapat pleno PAC se-Kabupaten Bogor lantaran menuding ada kecurangan yang dilakukan oleh kubu calon ketua incumbent Karyawan Faturrahman.
Kecurangan itu, sebut Bambang kepada wartawan beberapa waktu lalu, dilakukan kubu pendukung Karyawan dengan cara menyusun proses pleno tak sesuai dengan aturan partai, mengintimidasi sejumlah PAC dan mengerahkan anggota sebuah organisasi kemasyarakatan untuk mengawal jalannya rapat pleno PAC sehingga menimbulkan ketakutan bagi pendukung Bambang.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan verifikasi, Indra mengatakan jika dalam verifikasi tersebut tim dari DPP, DPD Jabar bersama DPC PDIP Kabupaten Bogor akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap jalannya proses rapat pleno di enam PAC PDIP. Keenam PAC tersebut diantaranya Cijeruk, Jasinga, Sukaraja, Tajurhalang, Rancabungur dan Cisarua.
“Tim hanya akan menanyakan proses rapat pleno tersebut. Rencananya, verifikasi ini akan dilaksanakan pada Selasa (19/01) di Hotel Permata Bogor. Setelah verifikasi, tidak ada rapat pleno ulang,” katanya.
Namun begitu, Indra mengaku tidak mengetahui secara persis alasan diadakannya verifikasi terhadap hasil rapat pleno tersebut.
Apalagi, penyampaian surat dari DPP PDIP kepada DPC PDIP melalui DPD Jabar dilaksanakan dalam waktu yang sangat sempit. “Selama satu pekan surat itu didiamkan di DPD Jabar. Seharusnya, kalau memang ada surat seperti itu, langsung disampaikan ke DPC. Kalau semisal tidak punya uang, kan bisa telpon menyuruh kita mengambil surat itu ke DPD. Ini malah seperti sengaja dipepetkan pada tanggal pelaksanaan Konfercab,” ungkapnya. (Art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar