Senin, 08 Februari 2010

Megawati Prihatin, Ideologi Kader Partai Diterjang Materialisme

BANDARLAMPUNG - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, ideologi kader mulai memudar karena diterjang materialisme dan pragmatisme. Karena itu, diperlukan penguatan sumber daya manusia untuk menghadapi tuntutan zaman dan menghadapi ideologi materialisme dan pragmatisme.
"Ideologi terus memudar bahkan sirna dilindas ideologi materialisme dan pragmatisme tersebut," kata putri sulung Proklamator RI Bung Karno itu saat melakukan konsolidasi dengan kader partai dan bakal calon kepala daerah di Lampung, di Bandarlampung, Jumat (8/1/2010) lalu.
Karena itu, kata Mega, perlunya penguatan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi tuntutan zaman serta menghadapi ideologi materialisme dan pragmatisme. "Semakin berkualitas partai maka semakin efektif untuk memperjuangkan aspirasi rakyat menuju masyarakat yang lebih baik," terangnya.
Sementara itu dalam konsolidasi partai yang bertemakan "Gotong-royong Membangun Negeri", Megawati menegaskan kepada semua kader partai yang tidak mau bekerja dan tidak patuh terhadap aturan partai akan dicopot. "Saya tidak segan-segan untuk mencopot kader yang tidak patuh terhadap aturan partai," ujarnya.
Menurut Mega, dahulu PDIP pernah dibilang sebagai partai sandal jepit yang identik dengan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi citra dan karakter kader partai, dengan perjuangan yang membutuhkan banyak kesabaran, akhirnya PDIP mampu bangkit dan mensejajarkan diri di samping partai lain.
Megawati menegaskan, pada dasarnya PDIP lah satu-satunya partai yang membuka peluang bagi kalangan bawah untuk menjadi pemimpin. Katanya lagi, menjelang pemilu kepala daerah (pilkada) yang akan diadakan di kabupaten/kota di Provinsi Lampung perlu adanya konsolidasi yang kuat untuk membentuk kader yang lebih baik dengan menjalankan mekanisme demokrasi. (Hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar